Bajapin

Tari japin merupakan tari salah satu bentuk tari rakyat Kalimantan selatan yang tumbuh dan berkembang di daerah pesisir. Timbulnya diperkirakan pada tahun 1930 dipesisir sungai barito, kemudian menyebar didearah kabupaten banjar.

Dalam perkembangannya tari japin ini mengalami banyak perubahan dan mendapat pengaruh sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat pendukungnya di daerah tertentu.

Fungsi tari ini adalah sebagai fungsi hiburan atau pergaulan yang dipertontonkan untuk membangkitkan rasa estetis dan rasa gembira, sehingga kadang-kadang selain di tarikan oleh penari, juga diikuti oleh para penonton secara berpasangan masuk kearena ikut menari secara bergantian.

Pola penggarapan atau pengolahan mutu artistic tari japin ini dengan ekspresi gerak berupa repleksi-repleksi yang patah-patah dan image yang spontanitas dan klasifikasi pengungkapan non dramatic serta posisi lahir gerak dari tangan dan kaki .

Tari japin termasuk tari pergaulan muda mudi yang menggambarkan romantika pergaulan remaja  di daerah pesisiran Kalimantan selatan, namun masih tetap dibatasi oleh norma-norma agama dan adat. Biasanya dipentaskan pada saat upacara perkawinan dan malam-malam hiburan, bisa juga pada siang hari.

Tari ini terdiri daribeberapa ragam gerak pokok seperti langkah empat sisit, macus, susun sirih dan tahtul dan lain-lain. Dan diringi dengan lagu-lagu japin.

Alat-alat music pengiring biasanya terdiri dari gambus, biola, suling, babun, gung, katipung 4, dengan fungsi pangkih, peningkah, penggulung dan pengiring.

Bakhtiar, 1990. Beberapa Materi Seni Tradisional Daerah Kalimantan Selatan, Banjarmasin: taman budaya.

 

By herykita Dikirimkan di Budaya

Teori Bunuh Diri

Menurut Durkheim bunuh diri terjadi menurut angka dimana kolektifitas dianggap lebih penting dari pribadi. Durkheim mengembangkan konsep masalah pokok sosioloi penting kemudian diujinya studi empiric. Durkheim dapat menghubungkan perilaku individu seperti bunuh diri dengan sebab-seab sosial berupa fakta-fakta sosial Terdiri dari:

1.      Egoistik, Muncul karena ikatan sosial pada individu  kurang

2.      Altruistik, Muncul karena ikatan integrasi yang terlampau kuat

3.      Fatalistik, Muncul karena aturan dalam masyarakat terlampau kuat

4.      Anomik, Muncul karena adanya kekaburan norma dalam masyarakat

Perilaku Bunuh Diri Emile Durkheim (seorang sosiolog Prancis), mengelompokkan bunuh diri menjadi 3 jenis:

a.       Altruistic suicide, yaitu bila individu merasa terikat pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh diri karena identifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, sehingga ia merasa kelompok tersebut sangat mengharapkannya, misalnya harakiri di Jepang. Bunuh diri altruistik adalah menyatukan diri dengan nilai-nilai grupnya dan berintegrasi,di sini seseorang sangat tergantung dengan kelompoknya,maka apabila kelompoknya menuntutnya agar ia merelakan nyawanya demi suatu kenyakinan atau kepentingan bersama,ia akan cenderung menyesuaikan dengan tuntutan itu.Sebagai contoh seperti kebiasaan kuno di kalangan bangsa di India,dimana janda membiarkan dirinya di bakar bersama dengan jenazah suaminya,di katakan bahwa mereka malah menentang pihak yang mau mencegah terjadinya hal itu .ini contoh dari identifikasi diri secara menyeluruh dengan nilai-nilai kepercayaan dan kode kehormatan yang berlaku di dalam grupnya,kemudian orang yang mati sahid. Durkhem berpendapat bahwa semakin besar pengintegrasian seseorang dengan grupnya ,makin besar pula kecenderungannya kearah bunuh diri.

b.      Egoistic suicide, yaitu apabila individu tidak mampu berintegrasi dengan masyarakat karena masyarakat menjadikan individu itu seolah-olah tidak berkepribadian,sikap seseorang yang tidak berintegrasi dengan grupnya,yaitu keluarganya,kelompok rekan-rekan,kumpulan agama dan sebagainya.Hidupnya tidak terbuka kepada orang lain.ia terutama  memikirkan dan mengusahakan kebutuhannya sendiri,sedangkan tidak memperhatikan kebutuhan orang lain atau masyarakat ,ia tidak mempunyai tujuan dalam hidup selain kepentingannya sendiri.Apabila orang itu mengalami krisis,ia tidak akan menerima bantuan moral dari grupnya ,sebab ia sendiri ,tanpa relasi ,berada di luar grupnya .keadaan ini yang di sebabkan egoisme yang berlebihan, dapat mengakibatkan yang bersangkutan membunuh diri.Kita melihat bahwa waktu revolusi atau perang angka kasus bunuh diri menurun,hal ini disebabkan karena waktu itu solidaritas,kekompakan grup,dan integrasi anggotanya bertambah besar,contoh lain misalnya  orang yang kesepian, tidak menikah dan pengangguran angka bunuh diri lebih banyak daripada orang yang sudah kawin..

c.   Anomic suicide, yaitu  kekaburan norma,tanpa norma dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita,tujuan,dan norma dalam hidupnya.apabila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dengan masyarakat, sehingga individu mengalami krisis identitas, misalnya orang kaya yang mengalami kebangkrutan dalam usahanya.

Anomi (kekaburan norma atau tanpa norma) adalah keadaan moral ,dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita,tujuan daan norma dalam hidupnya.Nilai-nilai yang semula memberi motivasi dan arah kepada perilakunya ,tidak berpengaruh lagi.berbagai kejadian dapat menyebabkan keadaan itu,sehingga dapat menyebabkan perubahan radikal.keadaan anomi dapat melanda masyarakat pada terjadinya perubahan sosial yang terlalu cepat,dimana nilai-nilai baru yang muncul belum siap di terapkan hal ini sedikit banyak berpengaruh pada nilai-nilai lama yang kemudian mulai memudar dan tergeser dianggap tidak begitu penting lagi.akibat gejala anomi ini seperti kriminalitas dan kenakalan remaja.

  BEBERAPA KASUS AKSI BUNUH DIRI

Tanggal 30 Nopember 2009 telah terjadi dua peristiwa yang sangat tragis, dua orang yang diduga pasangan sama-sama melakukan aksi bunuh diri di tempat yang berbeda. Ciri-ciri korban yang bunuh diri di Grand Indonesia adalah berjenis kelamin wanita dan memakai kaus kuning dan celana panjang. Sedangkan ciri-ciri korban yang bunuh diri di mal Senayan City adalah berjenis kelamin laki-laki dan memakai kemeja agak ketat. Sang wanita melakukan aksi bunuh dirinya dari lantai 5 ke lantai Upper Ground (UG) Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta sekitar pukul 16.15 WIB. Sementara sang pria melakukan aksi bunuh dirinya dengan cara melompat dari lantai 5 mal Senayan City, Jakarta sekitar pukul 20:20 WIB. Nama perempuan atau wanita yang bunuh diri di Grand Indonesia (GI) diketahui adalah Ice Juniar yang berusia 24 tahun. Ice Juniar adalah wagra Jl Jendral Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan yang datang ke Jakarta dengan tujuan untuk berobat. Sedangkan nama pria atau laki-laki yang bunuh diri di Mal Senayan City (Sency) diketahui adalah Reno dan berumur sekitar 25 tahun. Reno adalah warga Patal Senayan, Jakarta.

Saat terjatuh dari lantai 5 mal Senayan City, sebenarnya kondisi Reno masih hidup. Namun saat Reno dibawa ke rumah sakit, ia sudah tidak bisa bertahan lagi dan akhirnya meninggal. Sedangkan kondisi Ice Juniar dikabarkan langsung tewas sesaat setelah ia loncat dari lantai 5 Grand Indonesia.

Menurut kabar yang beredar, kedua korban yang sama-sama loncat dari lantai 5 Grand Indonesia dan Senayan City ini adalah pasangan alias berpacaran. Ice dan Reno dikabarkan berpacaran dan ingin membuktikan cinta sejati mereka akan mereka bawa sampai mati dengan cara sama-sama melakukan aksi bunuh diri di dua tempat yang berbeda. Ice melakukan aksi bunuh dirinya di Grand Indonesia sedangkan Reno menyusul dengan aksi bunuh dirinya di Senayan City. Tetapi kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Namun seandainya mereka adalah pasangan, apakah ini jalan terakhir dan terbaik yang harus ditempuh?. Karena apapun masalahnya, bunuh diri bukanlah keputusan terbaik yang harus dilakukan.

Gadis 12 Tahun Nekad Bunuh Diri Karena Patah Hati Motif bunuh diri Yani Setiani (12), gadis muda yang terjun bebas dari lantai 11 Apartemen Gading River View, City Home, Tower 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kemarin petang, 14 Desember 2009 dipastikan akibat patah hati. Yani diketahui memiliki hubungan asmara jarak jauh dengan seorang lelaki. Namun hubungan itu kandas setelah Yani mengetahui sang kekasih telah beranak istri. Fakta itu terungkap melalui barang bukti rekaman pembicaraan korban dengan pacarnya yang berhasil disita polisi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sebelum melompat sempat dipergoki oleh ibu asuhnya SF. Saat itu korban sempat mengancam dengan pisau dapur. Karena takut, SF lantas melapor ke petugas keamanan setempat dan saat itulah korban nekat melompat. Tubuh korban sempat membentur atap sebelum terhempas ke tanah pinggir kolam. Polisi memiliki barang bukti pembicaraan antara korban dan pacarnya. Rekaman itu berisi pembicaraan keributan soal hubungan mereka. Meski diketahui korban sudah berhubungan jauh, namun kondisinya tidak ditegaskan sampai hamil.
Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat apartemen Gading River View, City Home, Tower 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kemarin petang, Yani Setiani (12) diketahui menderita depresi. Hal itu dipicu lantaran Yani mengetahui kekasihnya telah memiliki anak dan istri. Akibat tekanan itu pula Yani, menurut penuturan saksi mata, sering kerasukan. Pengakuan dari saksi mata ini lantas dibenarkan Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Kompol Adex Yudhiswan di Jakarta, Selasa (15/12/2009).

VIVAnews —  Senin, 30 November 2009 lalu, dua Mal di Ibu Kota Jakarta di gegerkan jatuhnya seorang perempuan, Ice Juniar yang jatuh dari lantai lima Grand Indonesia, dan Reno, pria berusia 25 tahun yang tewas di Senayan City, Jakarta.

Nampaknya, dua mal tersebut menjadi tempat terfavorit bagi kaum muda untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan, bila melihat dari data-data sebelumnya, hampir sebagai anak remaja yang melakukan aksi bunuh diri dengan cara melompat dari gedung tinggi, seperti dimal.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews, pada 21 Januari 2009, seorang pemuda bernama Jamaludin nekad mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 6 gedung Kantor Walikota Jakarta Utara.

Selang satu bulan kemudian, pada 12 Februari 2009, pemuda bernama Jimy Martin juga nekad melemparkan tubuhnya dari lantai 6 Toko Elizabeth Bandung, dengan cara loncat, hingga tewas.

Masih pada tahun yang sama, seorang pemuda bernama Samuel Ibnu Utomo, 29 tahun, melompat dari lantai 5 Mal Slipi Jaya, Jakarta Barat, Kamis, 13 Agustus 2009. Namun, nyawanya masih tertolong dan dia pun selamat.

Sementara pada tahun 2008, percobaan bunuh diri dialami seorang wanita bernama Nova Mirawati, 24 tahun, mahasiswa Psikologi UI terjun dari lantai 7 Pusat Grosir Cililitan (PGC) Kramat Jati Jakarta Timur, Rabu 17Desember 2008.

Padahal, sebelumnya, 15 Desember 2008, kejadian serupa di alami Hendrawan Winata, mahasiswa Yayasan Administrasi Indonesia yang tewas setelah terjun dari lantai 6 kampus Unika Atmajaya.

Bahkan di Medan, Sumatera Utara, seorang wanita nekad melompat dari sebuah mal di Medan dengan ketinggian enam lantai. Meski sempat melompat, wanita itu berhasil diselamatkan dengan cara di jaring dari bawah. Padahal sebelumnya, di Sun Plaza Medan, seorang wanita tewas setelah melompat dari ketinggian lima lantai.

Kasus bunuh diri sebagian besar menimpa golongan dewasa, dan tak sedikit yang menimpa remaja. Sebagian besar dari orang-orang yang bunuh diri berlatar belakang adanya masalah  yang tidak bisa di selesaikan,menyerah dengan keadaan karena tidak mempunya semangat untuk kembali bangkit seperti putus cinta,di berhentikan dari pekerjaan PHK , tuntutan ekonomi, Penyakit yang tidak kunjung sembuh .akibatnya terjadilah  stres, rasa putus asa, dan frustrasi. Stres, frustrasi dan putus asa yang berkepanjangan menyebabkan individu tidak memiliki gairah hidup lagi. Kedekatan dengan keluarga maupun masyarakat menjadi hilang, dan beban menjadi tanggungan sendiri. Ketika mencapai puncaknya, maka muncul dorongan untuk mengakhiri hidup. Harapan yang mengiringi tindakan ini umumnya adalah supaya beban diri hilang.

Bunuh diri tampaknya telah menjadi bagian tingkah laku manusia sejak zaman prasejarah. Di negara tergolong maju seperti AS, bunuh diri ditemukan di berbagai kalangan sosial ekonomi, namun paling dominan dari kalangan atas. Pria melakukan bunuh diri karena kebanyakan tidak mengharapkan hidup lagi. Pada wanita kesempatan hidup masih terbuka. Karena itu wanita selalu memilih cara untuk memberi peluang menyelamatkan dirinya sendiri, atau diselamatkan orang lain. Maka keberhasilan pria bunuh diri tiga kali lebih banyak dibandingkan wanita.

Sarana bunuh diri di Indonesia mungkin sangat sederhana, namun sangat berhasil. Cukup melilitkan tali di leher atau dengan minum cairan pembunuh serangga dan menerjunkan diri dari lantai gedung bertingkat  Sangat jarang terdapat kasus bunuh diri dengan menggunakan senjata api jenis pistol, racun, dan menghirup gas yang mengandung karbon monoksida. Dengan alasan apa pun dan di agama mana pun, bunuh diri dipandang dosa besar dan mengingkari kekuasaan Tuhan. Untungnya, kasus bunuh diri di Indonesia relatif rendah disbanding Negara-negara lain.

Tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, sakit, perasaan diasingkan lingkungan menjadi penyebab utama bunuh diri. Peran serta tokoh agama sangat penting untuk memberikan siraman rohani agar masyarakat tidak stres. Karena bunuh diri sangat bertentangan dengan ajaran agama apa pun. Agama manapun tidak membenarkan umatnya mati sia-sia.

 Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kadaan psikologis seseorang dan keadaan atau hubungan dalam keluarga. Keyakinan diri yang merosot, kesedihan, penyalahan diri dan rintangan yang tidak dapat diatasi sering menyebabkan pikiran untuk bunuh diri.

Masyarakat dan pemerintah punya tanggung jawab yang sama besar karena hilangnya semangat hidup adalah kerugian besar hilangnya SDM penerus pembangunan bangsa. Keterlibatan akademisi, praktisi seperti psikolog dan dokter, aparat birokrasi dan pemerintah serta masyarakat adalah keharusan untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini.

Pribahasa Urang Banjar

No.

Istilah

Arti dalam bahasa Indonesia

Maknanya

1

Kada titik banyu di ganggaman tidak menetes air walaupun di genggam Orang yang tidak suka bersedekah, engkensulit untuk mengeluarkan uang untuk orang lain.(negatif)

Orang yang hemat, tidak mengeluarkan uang jika memang tidak begitu perlu, teliti dan tidak boros.(positif)

2

Jantik paliran Menyentil alat kelamin laki-laki Cengeng, suka menangis dan mengadu.(negatif)

3

Lamah guluan Leher yang lemah Tidak kuat ibadah, mudah untuk di ganggu setan.(negatif)

4

Calungap sandukan Mulut sendok Selalu menyahut, selalu menjawab dan menantang jika ditegur atau mendapatkan teguran.(negatif)

5

Kaya hayam kahilangan umanya Seperti ayam kehilanagan induknya Terkocar-kacir, bingung, tidak tahu berbuat apa(negatif)

6

Kaya cacing panggal Bagaikan cacing yang terpotong Mondar-mandir tidak menentu, tanpa henti dibuat sibuk oleh berbagai masalah.(negatif)

7

Kaya warik tajun ka kacang Bagaikan monyet melihat tumpukan kacang Norak, tidak  tahu malu, diibaratkan sepeti orang kampong yang baru melihat kota besar.(negatif)

8

Kada sakapur sirih Tidak sekapur sirih Berbeda latar belakang, seperti orang miskin dan orang kaya.(negatif)

9

Tulisan kaya didikih hayam Tulisan seperti di cakar ayam Tulisan yang hancur, sulit untuk dibaca(negatif)

10

Kaya kambing tajarat di buntut Bagaikan kambing terikat ekornya Suara yang hancur, menyanyi bagaikan menjerit, tidak seirama dengan nada.

11

Kandal muha Muka tebal Tidak tahu malu, selalu percaya diri(positif)

12

Pander mahalabiyu Bicara seperti orang Halabiyu(nama tempat) Pembicaraan yang tidak serius, dibuat seperti lawakan, sebagai hiburan(positif)

13

Kaya pinang dibalah dua Seperti pinang dibelah dua Sama rata, adil, atau sebuah kemiripan(positif)

14

Talinga rinjingan Telinga lebar Suka mendengar pembicaraan orang lain, suka menggosip(negatif)

15

Hinip kaya siput dipais Diam seperti siput di pepes Tidak berani bicara karena ada yang lebih berpengaruh(negatif)

16

Samuak saliur Semuntah seliur Seperjuangan dalam pertemanan(positif)

17

Tatukar kucing dalam karung Beli kucing dalam karung Terbeli barang yang tidak baik, yang cacat atau yang rusak(positif)

18

Manjilat ludah saurang Menjilat ludah sendiri Menarik pembicaraan yang sudah keluar, tidak tetap pendirian(negatif)

19

Tangga urang di ulur tangga saurang disisit Tangga orang di pakai tetapi tangga sendiri di simpan Engken, sulit untuk menolong orang lain(negatif)

Orang yang hemat, tidak boros(positif)

20

Katuju manalinga Senang mendengar Senang mendengarkan pembicaraan orang lain yang tidak perlu(negatif)

Tidak ketinggalan informasi(positif)

21

Tacabut kasusuban Tercabutnya benda asing yang masuk ke kulit badan, biasanya serupa benda tajam seperti duri kecil Terlepas sebuah masalah yang pernah dialaminya(positif)

22

Padas pamandiran Ucapan yang pedas Pembicaraan yang tidak baik di dengar, menghina atau mengejek seseorang(negatif)

23

Kada karuan tampuh Tidak tentu arah Tidak menetap, sebuah pekerjaan yang tidak punya tujuan(negatif)

24

Liur baungan Seperti Ikan yang memakan segala Selalu tertarik dengan setiap lawan jenisnya(negatif)

25

Kada balampu Tidak menggunakan lampu Tidak tahu aturan, selalu tidak karuan,tanpa rambu-rambu(negatif)

26

Baling kambingan Belang domba Tidak tentu arah, tidak tetap pendirian(negatif)

27

Kada mamak sajarangan Tidak masak sekali didih Kuat, kokoh berdiri, taguh pendirian(positif)

28

Tahan apilan Kuat banting Kuat, kokoh berdiri, taguh pendirian(positif)

29

Dalas hangit hambur kada Biar gosong tapi tidak rusak Akrab dalam berteman, rela berkorban untuk kebersamaan(positif)

30

Haram manyarah waja sampai kaputing Tidak menyerah besi sampai ke ujung Pantang menyerah berjuang sampai akhir(positif)

31

Kada sampuk urat Tidak bertemu urat Tidak berjodoh(negatif)

32

Sakali bajajak caram kahandak dibawah talapak Sekali melangkah haram untuk kembali Kuat pendirian, tidak berputus asa(positif)

33

Banyak makan uyah Banyak makn garam Banyak pengalaman(positif)

34

Diigut layat dibuang sayang Digigit kenyal sayang dibuang Tidak memiliki masa depan(negatif)

35

mangalalawar Seperti kelelawar Suka begadang (negatif)

36

Kupiah tahiring Peci termiring Kalah judi(negatif)

37

Lambat mahaling daun Terlambat mengasapi daun Menunggu diminta,tanpa ada usaha(negatif)

38

Buruk sikuan Busuk sikut Tidak tetap pendirian(negatif)

39

Kucing bahintalu Kucing bertelur Hal yang mustahil(negatif)

40

Sakit pada kayap buruk pada sabut Lebih sakit dari kayap lebih tidak berguna dari sabut Tidak berkualitas(negatif)

41

Pahatian kaya buah tampurikat Sifat seperti buah tampurikat Lain di muka lain dibelakang,tidak tetap pendirian(negatif)

42

Anjur atar Mengambil-mengantar Mengadu domba, penggosip(negatif)

43

Manis dagingan Daging yang manis Disenangi orang terus(positif)

44

Cacap igut Colek gigit Keragu-raguan(negatif)

Bakukus bumbunan Kepala berasap Marah karena banyak masalah(negatif)

45

Malukah dikaring Menjala di air kering Untung untunga, tidak mau berusaha keras(negatif)

46

Ular kada lapar tikus kada mati Ular tidak lapar tikus tidak mati Sama-sama diuntingkan, tidak saling dirugikan(positif)

47

Biar pakaian saraba buruk tapi palihat saraba wanas Biar pakaian buruk tetapi terlihat masih pantas Sederhana, bersahaja(positif)

48

Asa gnal gulu baju Terasa besar kerah baju Terlalu senang(positif)

49

Mambuang bakas Meninggalkan  bekas Pandai meghilangkan jejak(positif)

50

Kada baburinik Tidak ada beriak Tidak ada pembicaraan, hanya diam tanpa kata(negati)
By herykita Dikirimkan di Budaya

Agama Menurut Pandangan Sosiologi

Para ilmuan antropologi budaya dan sosiologi agama membedakan agama yang ada di dunia ini menjadi dua kelompok besar, yaitu spritualisme dan materialisme.

A. SPIRITUALISME

Spiritualisme adalah agama yang menyembah sesuatu ( zat ) yang gaib yang tidak nampak secara lahiriah, yaitu sesuatu yang memang tidak dapat dilihat dan tidak berbentuk. Dalam bagian ini akan lebih terperinci dalam beberapa kelompok:

1. Agama ketuhanan, yaitu agama yang semua penganutnya menyembah Tuhan   (Theos).  Agama–agama ini mempunyai keyakinan bahwa  bahwa Tuhan, tempat manusia menaruh kepercayaan dan cinta kepadaNya, merupakan sebuah kebahagiaan. Keyakinan ini didasarkan pada fakta – fakta yang tidak terbantahkan serta dapat memperluas dan meningkatkan pengetahuan dan moral manusia. Agama ketuhanan merupakan asal usul istilah dari semua sistem kepercayaan terhadap eksistensi Tuhan, yang mencakup kepercayaan terhadap satu atau banyak Tuhan, antara lain :

  • Monoteisme, yaitu bentuk religi (agama) yang berdasarkan pada kepercayaan terhadap satu Tuhan dan terdiri atas upacara–upacara guna memuja Tuhan. Sebagai contoh, agama islam dengan inti ajaran imannya yang berbentuk pengakuan, “Tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad Utusan itu Allah”. Juga dalam Yudaisme (Agama Yahudi) disebutkan, “ Dengarkanlah orang israel, Tuhan kita adalah Tuhan yang satu “. 
  • Politeisme, yaitu bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada banyak Tuhan dan terdiri dari upacara–upacara keagamaan guna memuja Tuhan–Tuhan tersebut. Dengan kata lain, bahwa politeisme adalah kepercayaan kepada Tuhan yang berbilang seperti dalam ajaran Hinduisme. Dalam kitab Weda, diceritakan tentang banyak dewa dengan banyak fungsi, antara lain Indra dan dewa perang, Varuna adalah dewa kekuatan dari cahaya langit, Agni adalah dewa api, Brahma sebagai dewa pencipta, Para penganut Polytheisme memiliki kecenderungan memilih dewa – dewa yang mereka percayai untuk diangkat. Dilebihkan, dan diutamakan yang dianggap sebagai yang Mahakuasa. Tahapan ini disebut Henoteisme yaitu tingkatan menegah antara Politesisme dan monoteisme, menyembah satu Tuhan dengan mengakui keberadaan Tuhan–Tuhan yang lain.

2. Agama Penyembah Roh, adalah kepercayaan orang primitif kepada roh nenek moyang atau roh pemimpin dan roh para pahlawan yang telah gugur. Mereka percaya bahwa orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan dan perlindungan kepada mereka bila mendapat kesulitan. Untuk menghadirkan roh–roh tersebut perrlu diadakan upacara keagamaan yang khusus dan kompleks. Agama penyembah roh tersebut dapat dibagi dalam bentuk kepercayaan sebagai berikut :

  • Animisme, yaitu bentuk agama yang mendasarkan diri pada kepercayaan bahwa disekeliling tempat tinggal manusia terdapat berbagai macam roh–roh yang berkuasa, dan terdiri atas aktivitas pemujaan atau upacara untuk memuja roh tersebut. Kepercayaan animisme tersebut dibangun berdasarkan dua anggapan pokok yaitu: roh adalah Unsur halus yang keluar dari tiap makhluk dan mampu hidup terus setelah jasadnya mati, dan makhluk halus ialah yang jadi dengan sendirinya.
  • Pra Animisme (Dinamisme), ialah bentuk agama berdasarkan kepercayaan kepada kekuatan sakti yang ada dalam segala hal yang luar biasa dan terdiri atas aktivitas keagamaan untuk menguatkan kepercayaanya itu dengan berpedoman kepada ajaran kepercayaan tersebut. Pra Animisme terdiri atas : 1) Agama Penyembah Kekuatan Alam, adalah kepercayaan bangsa primitif kepada alam sekitar, biasanya karena takut akan malapetaka atau karena balas budi terhadap jasa kejala alam atau suatu anasir alam yang mereka anggap memiliki kekuatan. 2) Agama Penyembah Binatang, yaitu kepercayaan orang – orang kuno dan primitif yang menganggap binatang – binatang tertentu memiliki jiwa kesucian. Jiwa kesucian binatang tersebut akan tetap hidup dan dapat mendatangkan kebaikan dan keburuk.(Dadang 2000:32)

B. MATERIALISME

Materialisme adalah agama yang mendasarkan kepercayaanya terhadap Tuhan yang dilambangkan dalam wujud benda–benda material, seperti patung manusia atau binatang dan berhala atau sesuatu yang dibangun dan dibuat untuk disembah. Agama materialisme dilihat dalam literatur tentang agama bangsa arab sebelum Islam, atau diantara umat Nabi Musa yang dipimpin oleh samiri yang membuat patung lembu untuk disembah, atau kepercayaan penganut agama Majusi yang menyembah api suci.

Agama Materialisme pada hakekatnya tidak terlalu jauh perbedaanya dengan Agama Spiritualisme, sebab keduanya mempercayai jiwa atau sesuatu yang gaib. Hanaya saja dalam agama materialisme, mereka menekankan kepada pengagungan fisik material patung itu dari pada pengagungan kekuatan jiwayang ada dalam berhala atau bangunan tertentu itu. Dengan kata lain, walaupun mereka percaya dengan kekuatan roh atau jiwa, tetapi lebih menekankan wujud materinya dari pada jiwa yang menempatinya, atau mereka lebih mempercayai perwujudan Tuhan pada benda yang tampak bagi mereka dari pada yang tidak tampak, atau mereka lebih mempercayai Tuhan dalam bentuk realitas materi dari pada Tuhan dalam bentuk ide yang tanpa wujud. (Dadang 2000:37)

Dari pengkajiannya terhadap agama-agama besar di dunia menemukan hukum sosiologis dari gerak keagamaan masyarakat. Menurutnya suatu masyarakat, sebagaimana suatu obyek, akibat berbagai faktor dan kondisi bisa menyimpang dari posisi keseimbangan menuju misalnya spiritual dan kesalehan dan kecenderungan keakheratan atau menuju misalnya materialisme ekstrim dan kecenderungan kepada keduniaan. Selalu pada tahap di mana suatu masyarakat tersimpangkan ke arah satu sisi, maka muncullah seorang nabi dan dengan kekuatan agamanya meluruskan penyimpangan yang terjadi dari arah yang berlawanan dengan arah penyimpangan masyarakat. (Shelton 1987:18)

Perspektif dunia spritural, Perhatian kita berputar kepada spekulatif dalam filsafat, yang harus kita pertimbangkan, dengan mencoba memformulasikan dengan penafsiran yang komperhensif pada tahap pengalaman manusia yang paling luas. Beberapa teori yang harus dipertimbangkan masing-masing memiliki karakter yang sangat spesial.

Penafsiran tentang agama, Segala konsep teoritis, terkhusus yang berhubungan dengan manusia, senantiasa menjadi tema dan subyek analisa, pengkajian dan perdebatan, tak terkecuali konsep teoritis tentang agama. Oleh karena itu, tak bisa disangkal hadirnya berbagai pandangan tentang definisi dan pengertian agama yang hingga sekarang ini belum juga dihasilkan kesepakatan bersama, tapi kerumitan definisi ini bukan berarti bahwa manusia tidak dapat memahaminya secara universal. Robert Hume dalam hal ini berkata, “Agama sedemikian sederhananya bisa diamalkan dan dihayati oleh seorang anak yang baligh dan manusia dewasa yang berakal, tetapi akan rumit sekali ketika ingin dikonsepsi secara sempurna dan komprehensip, yang karenanya ia memerlukan analisa mendalam dan pengalaman keagamaan yang tinggi.” Definisi tentang agama sangat beragam karena berkaitan dengan seluruh dimensi kehidupan manusia seperti Etika, Sejarah, Psikologi, Sosiologi, Filsafat dan Estetika.

Manusia terdiri dari satu asas. Jenis asas ini juga bermacam-macam, misalnya jiwa, materi, atom, dan sebagainya. Hal inilah yang menimbulkan aliran spiritualisme dan materialisme. (Shelton 1987:21)

 

Sumber Buku  :

Dadang Kahmad, M.Si., , Bandung: CV Pustaca Etic, 2000.

Shelton CM, Spritualitas Kaum Muda, Yogyakarta: Kanisius, 1987.